Sholat, Kunci Ketaqwaan Muslim

Sholat, Kunci ketaqwaan muslim. Ukuran ketenangan seseorang berasal dari hatinya, maka mulailah dari sholat dan peningkatan kualitasnya

Ketaqwaan diwujudkan melalui usaha seseorang untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala laranganya. Urgensi taqwa ini tidak lepas dari ibadah sholat, karena ibadah shalat dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat agung, sholat adalah tiang agama, di mana agama ini tidak akan tegak kecuali dengannya. 

Salat juga merupakan kunci dari semua amal perbuatan, amal pertama kali yang akan dihisab di Hari Kiamat kelak akan didasarkan pada sholatnya, seperti tersebut dalam hadis dari sahabat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 
“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada Hari Kiamat adalah salat. Apabila salatnya baik, maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi apabila salatnya jelek, maka ia telah celaka dan rugi.” (HR. At-Tirmidzi, no. 413)

Alquran dan Sunah memberikan ancaman keras bagi orang yang meninggalkan salat. Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,


 “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat.”

Dengan peringatan tersebut, hendaklah seorang muslim merasa takut apabila dengan sengaja meninggalkan sholat. Sehingga Ibnu Qayyim berkata, “Orang yang meninggakan salat telah berbuat dosa besar daripada berzina, mencuri, dan minum khamar. Orang yang meninggalkan salat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Allah di dunia dan di Akhirat.” (Kitab Ash-Shalah wa Hukmu Tarikiha, Hal. 9).

Shalat adalah kebutuhan batin seorang hamba, layaknya makan dan minum sebagai kebutuhan lahirnya. Sehari saja manusia tidak makan, maka badannya akan terasa lemas dan tidak berdaya. Makan adalah hajat manusia dan penopang kesehatan badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi, sebagaimana kesehatan rohani juga harus dipenuhi. Kebutuhan hati kita harus dipenuhi dengan banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan di antaranya adalah dengan mengerjakan salat.

Ketidaktenangan seseorang dalam hidupnya bisa jadi karena sholatnya, meskipun secara lahiriyah hidupnya serba kecukupan, namun mereka sama sekali tidak mengalami ketenangan dan tidak juga kenyamanan. Berbeda dengan orang yang salat, ia merasa tenang dan bahagia. Melaksanakan salat dapat menenangkan hati, karena di dalam salat mengandung dzikrullah (mengingat Allah) dan itu mebawa kepada ketenangan batin, sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Yang tak kalah pentingnya dari ibadah shalat adalah bahwa Allah SWT memberikan kasih sayang melalui bentuk shalat tathowu” atau shalat sunah yan disyariatkan kepada hambanya. Dari Abu Hurairah, Rosulullah bersabda, “Sesungguhnya amal ibadah manusia yang pertama kali dihisab adalah sholat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya (meski Dia Maha Mengetahui), ‘Lihatlah shalat hambaku, apakah ia melakukannya dengan sempurna atau tidak sempurna?’ Jika shalatnya ia lakukan dengan sempurna, maka ditulis bahwa shalatnya sempurna, jika terdapat sedikit kekurangan, Allah berfirman: “Lihatlah apakah hamba-Ku melakukan shalat tathawwu’ (sunnah)? Jika ia melakukan shalat tathawwu’, Allah berfirman: “Sempurnakanlah shalat fardhunya dengan shalat tathawwu’-nya.Kemudian semua amal ibadah dihisab dengan cara demikian.” (HR.Abu Dawud, Ibnu Majahdan ad-Darimi)

Adapun hikmah-hikmah yang tampak terkandung di dalam sholat yang dikerjakan dengan penuh Ketaatan dan kepatuhan diantaranya 

Yang pertama, ia merasakan bahwa dengan salat, ia membiasakan hidup bersih dan sehat, karena di antara syarat sah salat, harus suci badan, pakaian dan tempat dari najis dan segala kotoran, serta bersih suci dari hadas besar dan hadas kecil. 

Yang kedua, ia merasakan bahwa dengan salat, ia terbiasa hidup disiplin, karena melaksanakan salat harus sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Di samping itu melaksanakan salat harus mengikuti cara-cara salat yang dilakukan oleh Nabi saw.

Yang ketiga, ia merasakan bahwa dengan salat, ia terlatih hidup sabar, karena sesibuk apapun dalam menghadapi urusan dunia, ia tetap menyempatkan dirinya untuk melakukan salat.

Yang ke empat, ia merasakan bahwa dengan salat yang khusyuk, ia mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar

Yang ke lima, ia merasakan bahwa jika salat yang  dilakukan dengan berjamaah dapat mengikat dan memupuk ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan dan persatuan umat islam.

Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang bertakwa yang taat melaksanakan salat dengan baik dan benar, sehingga kita memperoleh maghfirah serta balasan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan kita kekal di dalamnya untuk selama-lamanya, amin.

Posting Komentar untuk "Sholat, Kunci Ketaqwaan Muslim"